Loading...
CLOSE

Tutup PDWK, Ka.Kankemenag Berpesan Guru Menjadi Agen Moderasi Beragama di Madrasah

Tanjung (Kemenag Tabalong) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tabalong, H Sahidul Bakhri, menyampaikan materi tentang Moderasi Beragama dan Pembangunan Nasional di hadapan para guru pendidik dalam kegiatan Pelatihan Di Wilayah Kerja (PDWK) Blended Learning yang diselenggarakan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Banjarmasin, Jumat (14/03/25) di Aula Darul Rahman.

Dalam paparannya, H Sahidul Bakhri menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai bagian dari upaya menjaga keharmonisan di tengah masyarakat yang beragam. Ia menjelaskan bahwa moderasi beragama bukan berarti mengurangi atau mengabaikan ajaran agama, tetapi lebih kepada sikap bijak, toleran, dan menghargai perbedaan dalam kehidupan sehari-hari.

"Kita hidup di negara yang majemuk, terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya. Oleh karena itu, moderasi beragama menjadi kunci dalam menciptakan kehidupan yang harmonis dan saling menghormati," ujarnya.

Selain itu, beliau juga menyoroti peran penting pendidikan dalam membangun karakter moderat di kalangan generasi muda. “Para guru memiliki tanggung jawab besar dalam menanamkan nilai-nilai moderasi kepada peserta didik agar mereka tumbuh menjadi individu yang memiliki sikap toleran dan menjunjung tinggi persatuan bangsa,” ucapnya.

“Pembangunan yang berkelanjutan tidak hanya bergantung pada faktor ekonomi dan infrastruktur, tetapi juga pada stabilitas sosial yang dipengaruhi oleh kerukunan umat beragama,” tandasnya.

“Jika nilai-nilai moderasi dapat diterapkan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari, maka akan tercipta kondisi yang kondusif bagi pembangunan nasional. Tanpa adanya toleransi dan sikap saling menghargai, pembangunan tidak akan berjalan maksimal,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ka.Kankemenag Tabalong mengajak para pendidik untuk menjadi agen moderasi di lingkungan sekolah dan masyarakat. Ia berharap para peserta pelatihan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam mendidik siswa dengan pendekatan yang lebih inklusif dan menghargai keberagaman.

"Saya berharap, setelah pelatihan ini, para guru dapat menjadi contoh dalam menerapkan sikap moderat di lingkungan sekolah dan masyarakat. Dengan demikian, kita bisa bersama-sama menciptakan generasi penerus yang cinta damai, toleran, dan memiliki semangat kebangsaan yang tinggi," ungkapnya.

Dikesempatan tersebut, Ka.Kankemenag Tabalong sekaligus menutup PDWK Blended Learning yang ditandai dengan simbolis Pelepasan Atribut Peserta. (Rep:Sry/Ft:Amelia)