(Tanjung - Kemenag Tabalong) - Hingga jelang berakhirnya libur cuti bersama, beberapa masjid yang berada dijalur perlintasan mudik menjadi alternatif bagi para pemudik untuk shalat sekaligus beristirahat diantaranya adalah Islamic Centre Maburai.
Ketua Pengelola Masjid Islamic Centre Maburai, H. Imam Fahrullazi, mengungkapkan bahwa selama masa arus mudik, terjadi lonjakan signifikan jumlah kunjungan ke masjid.
"Alhamdulillah, tahun ini banyak pemudik yang singgah. Ada yang sekadar shalat dan istirahat sebentar, tapi ada juga yang beristirahat sampai dua hari," ujarnya saat dikonfirmasi Minggu (07/04/25).
Menurut H. Imam, pihak pengelola masjid telah mempersiapkan berbagai fasilitas untuk mendukung kenyamanan para pemudik. Mulai dari tempat istirahat yang bersih, toilet dan tempat wudhu yang memadai, hingga penyediaan air minum dan takjil gratis selama bulan Ramadan. "Kami ingin memastikan semua anjuran untuk menjadi masjid ramah pemudik dapat terpenuhi.
Para petugas keamanan juga disiagakan penuh selama 24 jam agar para pemudik merasa aman dan nyaman," jelasnya.
Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Tabalong, H Akhmad Surkati berharap islamic Center Al Abrar menjadi contoh dalam pengelolaan masjid yang memakmurkan jamaah, dan untuk kemakmuran itu tentu perpulang kepada pengurus yang memahami manajemen masjid kekinian
"Karena masjid Islamic Centre memiliki luas areal halaman dan fasilitas yang bisa dimanfaatkan umat Islam tentu berdampak pada pemasukan, seperti pendapatan aula yang dapat digunakan untuk acara syukuran pernikahan,” terangnya.
“Selain Islamic Centre Maburai, ada puluhan masjid / mushalla di Tabalong yang menjadi titik-titik perlintasan mudik yang juga mengedepankan kenyamanan bagi para pemudik. Kita tentu berharap program seperti ini dapat dilakukan dari waktu ke waktu karena hal ini bagian dari ibadah sosial,” tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tabalong, H. Sahidul Bakhri, menyampaikan apresiasi terhadap peran penyuluh agama Islam yang telah turut mensosialisasikan Program Masjid Ramah Pemudik tersebut.
“Kami juga mengapresiasi dukungan dari seluruh pengelola masjid sehingga Program Ramah Pemudik ini dapat berjalan sesuai harapan,” ucapnya/
Dikatakannya, Tabalong merupakan perlintasan jalan Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah yang diprediksi akan banyak dilalui oleh para pemudik. “Sebelum libur panjang, kami telah menekankan kepada para penyuluh agama untuk segera berkoordinasi dengan masjid-masjid yang lokasinya menjadi perlintasan mudik,” tuturnya.
“Program ini harus kita dukung, karena masjid tidak sekedar untuk beribadah semata namun juga untuk ibadah sosial dan melayani umat,” tambahnya.
Pihaknya mendorong masjid-masjid lain di wilayah tersebut untuk mencontoh langkah-langkah yang dilakukan oleh Masjid Islamic Centre Maburai..“Masjid yang berlokasi strategis di jalur utama ini memang telah beberapa kali menjadi titik singgah utama bagi pemudik. Dengan terus ditingkatkannya fasilitas dan pelayanan, Masjid Islamic Centre Maburai tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga rumah persinggahan yang memberi ketenangan lahir dan batin,” ucapnya.
."Konsep masjid ramah pemudik ini sangat penting, terutama dalam membangun citra positif Islam sebagai agama yang peduli," tegasnya (Rep:Sry/Ft:Kontri)