Tanjung (Kemenag Tabalong) - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh jajaran Kementerian Agama Kabupaten Tabalong. Penyuluh Agama Islam PNS, Hj. Fajriatan Noor, yang bertugas di Kecamatan Tanjung, berhasil masuk sebagai nominasi Penais Award Tahun 2025 tingkat Nasional. Ia terpilih dalam kategori Kesehatan Masyarakat berkat program inovatifnya bertajuk PEKA STUNTING (Pendampingan Keluarga untuk Cegah Stunting).
Program PEKA STUNTING yang digagas Hj. Fajriatan Noor dinilai berhasil memberikan kontribusi nyata dalam upaya pencegahan stunting di masyarakat. Melalui pendekatan keagamaan, edukasi kesehatan, serta pendampingan langsung kepada keluarga, program ini mampu menyentuh berbagai lapisan masyarakat, khususnya ibu dan anak di wilayah Kecamatan Tanjung.
Menurut Fajriatan Noor, motivasi utama dirinya dalam menjalankan program ini adalah kepedulian terhadap tumbuh kembang anak sebagai generasi penerus bangsa.
“Saya merasa terpanggil untuk berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting, karena masalah ini bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga menyangkut masa depan generasi kita. Melalui program PEKA STUNTING, saya berusaha mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan pola hidup sehat keluarga. Alhamdulillah, usaha kecil ini mendapat apresiasi hingga ke tingkat nasional,” ungkap Hj. Fajriatan Noor saat dikonfirmasi Rabu (27/8/25).
Ia juga menambahkan, penghargaan ini bukan semata hasil kerja pribadi, tetapi buah dari kolaborasi bersama berbagai pihak.
“Saya berterima kasih kepada Kementerian Agama Tabalong, pemerintah daerah, tenaga kesehatan, serta masyarakat yang selalu mendukung program ini. Tanpa kebersamaan, tentu tidak mungkin kita bisa mencapai hasil seperti sekarang,” tambahnya.
Ka.Kankemenag Tabalong, H. Sahidul Bakhri, turut memberikan apresiasi atas capaian tersebut. Menurutnya, prestasi yang diraih Hj. Fajriatan Noor membuktikan bahwa peran Penyuluh Agama Islam tidak hanya sebatas dalam bidang dakwah keagamaan, tetapi juga mampu berkontribusi dalam isu-isu sosial, kesehatan, hingga pemberdayaan masyarakat.
“Kami bangga dengan capaian ini. Program PEKA STUNTING menjadi contoh bagaimana penyuluh agama bisa hadir secara nyata di tengah masyarakat, membantu menyelesaikan masalah stunting yang menjadi perhatian nasional. Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi penyuluh agama lainnya di Tabalong dan bisa berkontribusi lebih ditengah masyarakat,” ujar H. Sahidul Bakhri.
Penais Award 2025 tingkat nasional telah berlangsung di Jakarta. Hj. Fajriatan Noor bersaing dengan para nomini dari berbagai daerah di Indonesia, membawa nama Tabalong dan Kementerian Agama Kalimantan Selatan ke pentas nasional.
Pemenang Penais Award 2025 sebagai berikut :
Kategori pemberdayaan ekonomi umat: Shofwah Tafasir, S.Ud,. M.Ag. (Jawa Barat)
Kategori Pendampingan hukum: Sofyan Hadi, S.HI. (Jawa Timur)
Kategori Anti korupsi: Herawati Suyatno Putri, S.H.I., S.H. (Jawa Tengah)
Kategori Penguatan moderasi beragama: Mc. Mifrohul Hana, S.E.Sy. (Jawa Tengah)
Kategori Metode penyuluhan baru: Imamul Muttaqin, S.Ag. (Sumatra Barat)
Kategori Pendampingan kelompok rentan: Riska Duduti, S.Sos.I., MH. (Gorontalo)
Kategori Kesehatan Masyarakat: Khotimatul Husna, S.Ag., M.H. (DI Yogyakarta)
Kategori Peningkatan literasi al quran: Sastra Yunita, S.Sos.I (Sulawesi Barat)
Kategori Pelestarian lingkungan: Sri Eliyati, S.Pd. (Kalimantan Barat)
(Rep:Sry/Ft:Kontri)