Loading...
CLOSE

Monitoring Layanan Publik, Ka.Kankemenag Dorong Inovasi Layanan serta Basis Data KUA

Tanjung (Kemenag Tabalong) - Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka.Kankemenag) Kab. Tabalong, H. Sahidul Bakhri, melakukan monitoring layanan publik di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Haruai, Rabu (16/07/25).

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya Kemenag dalam memastikan kualitas layanan publik yang bukan hanya berorientasi pada output administratif, tetapi juga menghasilkan outcome yang berdampak langsung bagi masyarakat.

Dalam kunjungan tersebut, H. Sahidul Bakhri meninjau jalannya layanan, berdialog dengan pegawai, serta mengidentifikasi potensi penguatan sistem pelayanan.

Ia menekankan bahwa pelayanan publik idealnya tidak hanya diukur dari jumlah layanan yang diselesaikan (output), seperti penerbitan buku nikah atau legalitas dokumen, tetapi juga dari hasil jangka panjangnya (outcome), seperti meningkatnya kesadaran hukum masyarakat, ketahanan keluarga, dan harmonisasi sosial.

“Output itu penting, tapi outcome jauh lebih penting. Kita ingin melihat hasil dari layanan ini dalam bentuk kehidupan masyarakat yang lebih tertib, rukun, dan berlandaskan nilai-nilai keagamaan,” tegasnya.

Salah satu hal yang menjadi perhatian Ka.Kankemenag dalam monitoring ini adalah perlunya basis data keagamaan yang lengkap dan terstruktur. “Data keagamaan yang valid akan menjadi fondasi dalam perencanaan dan evaluasi layanan, serta membantu KUA dalam merancang program yang tepat sasaran, mulai dari pembinaan keagamaan, moderasi beragama, hingga penyuluhan keluarga,” jelasnya.

“Kita tidak bisa mengelola dengan baik jika tidak punya data. Karena itu, KUA harus memiliki data yang akurat terkait rumah ibadah, tokoh agama, majelis taklim, takmir masjid, peristiwa nikah, hingga kondisi sosial keagamaan di wilayahnya. Dengan data, kita bisa bekerja secara lebih strategis,” tambah H. Sahidul.

Ka.Kankemenag juga menyoroti pentingnya inovasi layanan publik di KUA, terutama di wilayah seperti Haruai yang memiliki karakteristik masyarakat yang heterogen dari segi agama, budaya, dan suku.

Dalam kesempatan tersebut, H. Sahidul mendorong agar pelayanan publik di KUA lebih inklusif dan adaptif, mampu merangkul keberagaman tanpa meninggalkan esensi tugas keagamaan.

“Kecamatan Haruai adalah miniatur kerukunan. Keanekaragaman ini harus disikapi dengan bijak melalui pelayanan yang membangun dialog dan toleransi. Di sinilah peran KUA sebagai pelayan umat sekaligus penjaga harmoni,” ujarnya.

“Kami berharap, monitoring ini menjadi pemicu semangat baru bagi jajaran KUA dalam menghadirkan layanan publik yang berkualitas, profesional, dan berdampak luas bagi kehidupan masyarakat, khususnya di tengah dinamika sosial yang terus berkembang,” pungkasnya. (Rep:Sry/Ft:Halim)