Tanjung (MIS Plus Ash Shiratal Mustaqim)- Dalam rangka meningkatkan kompetensi pendidik di era digital, MIS Plus Ash Shiratal Mustaqim menyelenggarakan kegiatan In-House Training (IHT) bertema “Peningkatan Kompetensi Guru dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Pembelajaran”, pada Selasa, (24/06/2025), di ruang kelas Madrasah. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Penmad) Kementerian Agama Kabupaten Tabalong, Ma’mun Bakhtiar, S.T., dan turut dihadiri oleh Ketua Yayasan Ash Shiratal Mustaqim, Bapak Sukarnadi, M.Pd.
Dalam sambutannya, Ma’mun Bakhtiar menegaskan bahwa penguasaan teknologi informasi dan komunikasi merupakan kompetensi yang esensial bagi guru masa kini. “Pendidik madrasah harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi secara bijak dan kreatif. Pemanfaatan TIK yang optimal akan berdampak langsung terhadap kualitas pembelajaran,” ujarnya saat membuka kegiatan pelatihan.
Kegiatan pelatihan ini menghadirkan dua narasumber internal yang kompeten di bidangnya. Narasumber pertama, Ustadz Thaib Ihsani, S.Pd., menyampaikan materi mengenai penggunaan Google Form sebagai alat evaluasi pembelajaran, sedangkan narasumber kedua, Ibu Nurhayati, S.Pd., membawakan materi tentang eksplorasi media pembelajaran digital berbasis aplikasi interaktif seperti, Wordwall, dan Kahoot.
Ketua Yayasan Ash Shiratal Mustaqim, Bapak Sukarnadi, M.Pd., dalam arahannya menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini sebagai upaya peningkatan kualitas guru. “Apabila kita menginginkan peserta didik yang siap menghadapi tantangan zaman, maka para pendidik harus terlebih dahulu siap dan kompeten. Pelatihan ini merupakan langkah konkret yang sangat kami apresiasi,” ungkap beliau.
Kepala MIS Plus Ash Shiratal Mustaqim, Mukhlis Abdi, M.Ed., menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program peningkatan mutu internal madrasah. “Kami berupaya agar para guru tidak hanya memahami teknologi, tetapi juga mampu menerapkannya secara kontekstual dalam proses pembelajaran yang menyentuh aspek karakter dan kompetensi peserta didik,” tuturnya.
“ Kami berharap pelatihan ini tidak berhenti pada tataran teori, tetapi benar-benar diimplementasikan dalam proses pembelajaran di kelas. Madrasah akan terus mendorong inovasi dan memberikan ruang bagi guru untuk berkembang, karena kemajuan pendidikan berawal dari guru yang terus belajar dan beradaptasi. "Harap Mukhlis.
Pada sesi pertama, Ustadz Thaib Ihsani memaparkan langkah-langkah teknis dalam merancang dan mengelola evaluasi pembelajaran menggunakan Google Form. Ia menekankan manfaat efisiensi dan akuntabilitas yang ditawarkan oleh platform ini. “Google Form dapat membantu guru melakukan asesmen secara cepat, terukur, dan berbasis data,” jelasnya.
Sesi selanjutnya dipandu oleh Nurhayati, S.Pd., yang mengajak para guru untuk lebih kreatif dalam menyusun media ajar digital. Melalui simulasi langsung, beliau menunjukkan cara membuat materi pembelajaran yang interaktif dan menarik. “Media pembelajaran digital merupakan sarana penting untuk membangun suasana belajar yang partisipatif dan menyenangkan,” pungkasnya.
Kegiatan IHT ditutup dengan sesi refleksi dan penandatanganan komitmen seluruh peserta untuk mengimplementasikan hasil pelatihan dalam praktik pembelajaran.
(Rep/Ft: Riduan)