MTs Ar Raudlah Tanta - Pemberian efek jera terhadap 16 siswa yang datang terlambat kini diterapkan dengan cara berbeda di MTs Ar Raudlah Tanta. Bukan berupa hukuman fisik atau teguran keras, melainkan melalui cara-cara positif seperti membaca doa, membersihkan lingkungan madrasah, hingga membantu guru menata kelas. Berlangsung di lapangan madrasah, Kamis (28/8/25).
Kepala MTs Ar Raudlah Tanta menegaskan bahwa tujuan utama dari kebijakan ini adalah menumbuhkan kesadaran disiplin tanpa menimbulkan rasa takut. “Kami ingin siswa belajar dari kesalahannya dengan cara yang mendidik. Bukan sekadar hukuman, tapi menjadi motivasi agar mereka lebih bertanggung jawab,” ujarnya.
Senada dengan itu, Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan Dewi Agustina,S.Pd menjelaskan bahwa efek jera positif juga bertujuan menanamkan rasa peduli terhadap lingkungan. “Setiap keterlambatan punya konsekuensi, tapi kami ingin konsekuensi itu bermanfaat. Siswa belajar disiplin sekaligus terbiasa melakukan kebaikan,” terangnya.
Salah seorang siswa Ginggara Alvian dari kelas VIIIB, termotivasi untuk datang tepat waktu setelah beberapa kali mendapat tugas tambahan. Menurutnya, pengalaman membaca do’a-do’a dan membantu membersihkan lingkungan membuatnya sadar pentingnya disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengaku merasakan manfaat dari kebijakan ini.”awalnya saya merasa malu karena sering terlambat, tapi setelah diberi tugas membaca do’a-do’a dan membersihkan halaman madrasah, saya menjadi lebih sadar pentingnya disiplin. Saya berusaha datang lebih awal agar tidak mengulang kesalahan,” ungkapnya.
Kebijakan ini mendapat dukungan penuh dari guru dan apresiasi masyarakat sekitar karena dinilai sejalan dengan misi madrasah mencetak generasi berakhlak mulia. Dengan cara sederhana namun penuh makna, MTs Ar Raudlah Tanta ingin mengubah keterlambatan menjadi awal dari perubahan positif bagi para siswa.
(Rep:Yuni/Ft:Humas)