Tanjung ( MTsN 10 Tabalong) – Di tangan kreatif siswa-siswi kelas VII MTsN 10 Tabalong, potongan-potongan kain perca yang sering dianggap limbah justru berubah menjadi karya yang bernilai seni dan fungsional. Melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamin (P5RA), para peserta didik ini tak hanya mengasah keterampilan tangan, tetapi juga belajar mengelola limbah menjadi produk bernilai guna sekaligus menumbuhkan kesadaran peduli lingkungan.
Kegiatan yang bertema "Mengolah Kain Perca Menjadi Barang Layak Pakai" ini berlangsung meriah di ruang keterampilan, diikuti dengan antusias oleh seluruh siswa kelas VII. Berbekal kain sisa dari kegiatan menjahit, mereka berhasil menciptakan beragam produk, mulai dari tas belanja ramah lingkungan, dompet mini, bantal duduk, hingga hiasan dinding yang unik dan penuh karakter. Sabtu (09/08/2025)
Proyek ini dibimbing langsung oleh tim koordinator, yaitu Hj. Sugiarti, S.Pd dan Sri Eva Nulya, S.Pd (Koordinator Kelas VII-A), serta Hj. Nurhafizzaki, S.Pd dan Nor Afrida Riani, S.Pd (Koordinator Kelas VII-B).
Hj. Sugiarti, S.Pd, menjelaskan bahwa proyek ini lebih dari sekadar kerajinan. “Ini adalah cara kami menanamkan nilai kewirausahaan dan kepedulian lingkungan sejak dini. Anak-anak belajar bahwa barang yang dianggap tidak berguna pun punya potensi besar jika diolah dengan kreativitas,” ujarnya.
Suasana kolaboratif terlihat di setiap kelompok, di mana siswa bahu-membahu mulai dari merancang, memotong, menjahit, hingga menambahkan hiasan. Hj. Nurhafizzaki, S.Pd, menambahkan bahwa proses ini sangat melatih karakter siswa. “Setiap potongan kecil kain itu penting. Dari sini, mereka belajar menghargai setiap langkah proses, bukan hanya terfokus pada hasil akhir,” katanya.
Nor Afrida Riani, S.Pd, turut mengapresiasi semangat siswa dalam membangun kepercayaan diri. “Saya melihat banyak siswa yang awalnya ragu, tapi pada akhirnya bangga dengan karya yang mereka hasilkan. Ini bukti bahwa kreativitas bisa tumbuh dari rasa percaya diri,” tuturnya.
Muhammad Asmul Adzan, salah satu siswa dari Kelas VII-B, mengaku senang dengan pengalaman baru ini. “Rasanya seru sekali bisa membuat sesuatu yang berguna dari kain sisa. Kami jadi tahu kalau kita harus lebih kreatif dan tidak boleh boros,” katanya dengan senyum bangga.
Mengakhiri kegiatan, Kepala MTsN 10 Tabalong, Drs. H. Rahman Noor, memberikan apresiasi tinggi. “P5RA ini adalah pembelajaran holistik. Siswa tidak hanya dapat keterampilan, tetapi juga melatih tanggung jawab, kerja sama, dan kesadaran lingkungan. Karya mereka adalah bukti nyata bahwa kreativitas bisa lahir dari kesederhanaan,” tegasnya.
Sebagai penutup, semua hasil karya siswa akan dipamerkan dalam Bazaar Madrasah mendatang. Ini adalah bentuk apresiasi madrasah sekaligus ajakan kepada masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola limbah kain.
Rep/Ft: Humas