Loading...
CLOSE

Pondok Pesantren Lansia Didirikan di Jaro, Kakanwil Kemenag Kalsel Letakkan Batu Pertama

Tanjung (Kemenag Tabalong) – Pembangunan Pondok Pesantren Lansia resmi dimulai di Desa Jaro, Kabupaten Tabalong. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan, Dr. KH. Muhammad Tambrin, M.M.Pd., pada Minggu (01/06/25), bertempat di lingkungan Majelis Ta’lim Tariqatul Jannah, RT 10  Kecamatan Jaro.

Kegiatan ini dirangkai dengan peringatan Haul Syech Muhammad Samman Al-Madani dan turut dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tabalong, H. Sahidul Bakhri, S.Ag., M.A., Pimpinan Majelis dan pondok pesantren KH. Ahmad Sanusi (Guru Jaro), para alim ulama, ustadz-ustadzah, serta tokoh masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Kakanwil Kemenag Kalsel, KH Muhammad Tambrin, menyampaikan pentingnya meneladani ajaran para wali Allah, salah satunya Syech Muhammad Samman Al-Madani. Ia mengajak jamaah untuk mengamalkan wirid yang ajarkan oleh ulama besar tersebut.

“Setelah Subuh, bacalah doa berikut sebanyak empat kali: Allahummaghfir li ummata Sayyidina Muhammad, Allahummarham ummata Sayyidina Muhammad, Allahummastur ummata Sayyidina Muhammad, Allahummajbur ummata Sayyidina Muhammad. Insya Allah, orang yang istiqamah mengamalkannya akan mendapatkan perlindungan Allah di dunia dan akhirat, serta dimuliakan dengan maqam kewalian,” ujar Kakanwil.

Ia menambahkan bahwa menghormati para kekasih Allah (wali) adalah salah satu bentuk kecintaan kepada agama yang mendatangkan keberkahan hidup.

“Siapa yang memuliakan wali-wali Allah, insya Allah akan dilimpahi kebaikan dan keberkahan dalam kehidupannya,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Tabalong, H. Sahidul Bakhri, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan haul dan dimulainya pembangunan pesantren lansia di wilayah Jaro.

“Kami diundang langsung oleh Guru Jaro, KH. Ahmad Sanusi, selaku pimpinan majelis ta’lim. Alhamdulillah, Kakanwil bisa hadir langsung bersama kami,” ujarnya.

Ia menyebut Jaro sebagai salah satu daerah terjauh di Kabupaten Tabalong, namun masyarakatnya dikenal memiliki semangat keagamaan yang tinggi.

“Jaro ini berada di ujung Tabalong, tapi masyarakatnya sangat religius,” tambahnya.

Terkait pendirian pesantren lansia, H. Sahidul menilai ini sebagai langkah penting dalam memberi ruang pembinaan spiritual bagi kalangan lanjut usia.

“Kita sering sibuk dengan urusan dunia sepanjang hari, tetapi kurang menyisihkan waktu untuk bekal akhirat. Kehadiran pesantren lansia ini menjadi kesempatan bagi kita untuk memperbaiki diri, memperbanyak ibadah, dan menyiapkan diri menghadapi kehidupan yang kekal. Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Allah SWT,” tutupnya. (Rep:Fahriah/Ft:Pendi)