Tanjung (MIS Ash Shiratal Mustaqim) – Dalam rangka menyambut peserta didik baru Tahun Pelajaran 2025/2026, MIS Plus Ash Shiratal Mustaqim menggelar rapat persiapan kegiatan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama) pada Senin, (07/08/25), bertempat di ruang guru madrasah. Rapat tersebut dihadiri oleh seluruh dewan guru, staf TU, serta kepala madrasah untuk membahas teknis pelaksanaan dan materi kegiatan Matsama.
Kegiatan Matsama direncanakan akan berlangsung selama tiga hari, dengan fokus pada pengenalan lingkungan madrasah, nilai-nilai dasar keislaman, serta penguatan karakter siswa. Dalam rapat tersebut, disepakati pula bahwa Matsama tahun ini akan mengusung tema “Menumbuhkan Karakter Islami, Mandiri, dan Cinta Madrasah sejak Hari Pertama”.
Kepala MIS Plus Ash Shiratal Mustaqim, Mukhlis Abdi, M.Ed., dalam arahannya menyampaikan pentingnya Matsama sebagai pintu masuk pembentukan karakter siswa. “Matsama bukan sekadar kegiatan penyambutan, tetapi momentum awal menanamkan nilai-nilai akhlakul karimah, budaya madrasah, dan semangat belajar sejak hari pertama,” ujarnya.
Selain pembagian tugas panitia, rapat juga membahas pembagian materi dan narasumber, baik dari internal guru maupun pihak eksternal yang akan dilibatkan. Materi yang disiapkan mencakup tata tertib madrasah, visi misi, pengenalan program unggulan, hingga pembiasaan ibadah harian di lingkungan madrasah.
Koordinator kegiatan Matsama, Fahry, menambahkan bahwa kegiatan tahun ini akan dikemas lebih interaktif dan menyenangkan. “Kami akan menghindari kesan formal yang kaku. Ada sesi permainan edukatif, nonton bareng film inspiratif, serta praktik wudhu dan salat berjamaah,” ungkapnya.
Beberapa guru memberikan usulan inovatif, seperti penyematan kalung simbolik kepada peserta didik baru sebagai bentuk penyambutan khas madrasah, serta kegiatan refleksi spiritual di hari terakhir Matsama.
“Kami ingin Matsama menjadi pengalaman pertama yang membekas bagi siswa. Harapannya, mereka merasa bangga dan nyaman menjadi bagian dari keluarga besar MIS Plus Ash Shiratal Mustaqim,” tutur Rahmatullah, salah satu guru yang turut aktif dalam perencanaan.
(Rep/ft : Riduan)