Loading...
CLOSE

MAN 1 Tabalong Dorong Pendidikan Toleransi untuk Cegah Konflik Keagamaan

MAN 1 Tabalong – Wakamad Kesiswaan MAN 1 Tabalong, Haris Fadillah, S.S.I., mewakili Plt. Kepala Madrasah Drs. H. M. Rizali Hadi dalam kegiatan Temu Konsultasi Pencegahan Konflik Paham Keagamaan bagi Tokoh Agama dan Ormas Keagamaan se-Kalimantan Selatan Tahun 2025. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Acara berlangsung di Mahligai Pancasila, Banjarmasin. Rabu (27/8/25)

Kegiatan tersebut diikuti oleh berbagai tokoh agama dan perwakilan organisasi keagamaan dari seluruh wilayah Kalimantan Selatan. Dalam pertemuan tersebut, peserta berdiskusi mengenai langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk mencegah penyebaran paham keagamaan yang menyimpang serta potensi konflik di tengah masyarakat.

Haris menyampaikan bahwa dunia pendidikan, termasuk madrasah, memiliki peran penting dalam mendukung upaya pencegahan konflik. Menurutnya, pemahaman lintas agama harus ditanamkan sejak dini agar peserta didik mampu tumbuh dalam lingkungan yang toleran dan damai.

“Madrasah tidak hanya mengajarkan ilmu keagamaan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan toleransi. Kami percaya pendidikan merupakan pilar utama dalam menjaga kerukunan dan mencegah berkembangnya paham yang dapat memecah belah masyarakat,” jelas Haris.

“Melalui kegiatan ini, Saya berharap terjalin sinergi antara pemerintah, tokoh agama, ormas, dan lembaga pendidikan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Forum ini menjadi ruang dialog terbuka untuk saling memahami serta merumuskan langkah-langkah pencegahan dini terhadap potensi konflik di tengah masyarakat,” ujar Haris.

Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan, Dr. Drs. Muhammad Tambrin, M.M.Pd., dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencegah potensi konflik keagamaan di daerah. Ia menyebutkan bahwa forum ini digelar sebagai tindak lanjut dari arahan Menteri Agama RI pasca insiden perusakan rumah doa jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) Anugrah Padang pada 27 Juli 2025.

“Temu konsultasi ini difokuskan untuk membangun komunikasi antarumat beragama dan memperkuat koordinasi antara pemerintah, tokoh agama, serta ormas keagamaan. Kami ingin memastikan bahwa perbedaan tidak menjadi sumber konflik, tetapi menjadi kekuatan untuk membangun keharmonisan,” ujar Tambrin.  (Rep: Ida/Ft: Haris)