Loading...
CLOSE

Kepala MIN 7 Tabalong Hadiri Rapat Pembinaan Tim Kerja Kurikulum dan Kesiswaan Tahun 2025

Amuntai (MIN 7 Tabalong) – Kepala Madrasah MIN 7 Tabalong, Norhayani, S.Ag., M.M., didampingi oleh guru Rizki Aminullah, S.Pd., mengikuti Rapat Pembinaan Tim Kerja Kurikulum dan Kesiswaan Bidang Pendidikan Madrasah Tahun 2025 pada Kamis (10/04/25). Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Utara dan dihadiri oleh para kepala madrasah serta perwakilan bidang kurikulum dan kesiswaan dari berbagai madrasah.

Rapat ini bertujuan untuk menyamakan persepsi, memperkuat koordinasi, serta meningkatkan efektivitas pelaksanaan program pendidikan di lingkungan madrasah, khususnya dalam hal kurikulum dan pengelolaan kesiswaan. Beberapa isu penting yang sedang berkembang juga menjadi sorotan dalam rapat kali ini.

Salah satu pokok pembahasan adalah pencegahan kasus perundungan (bullying) yang marak di media sosial. Pihak madrasah diimbau untuk mengambil langkah-langkah preventif, seperti melalui pembelajaran karakter, penguatan nilai-nilai keislaman, dan pengawasan lingkungan sekolah. Hal ini bertujuan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan ramah bagi seluruh siswa.

Dalam rapat juga dibahas tentang inovasi kurikulum yang lebih menekankan pada nilai, yaitu konsep Kurikulum CINTA. Kurikulum ini diharapkan dapat menanamkan cinta kepada Tuhan, sesama, lingkungan, dan ilmu pengetahuan, sehingga peserta didik tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan akhlak mulia.

Terkait kegiatan MATSAMA (Masa Ta'aruf Siswa Madrasah), peserta rapat diingatkan agar kegiatan tersebut tidak memberatkan siswa. Kegiatan pengenalan lingkungan madrasah harus dilaksanakan dengan menyenangkan dan edukatif, tanpa tekanan fisik maupun mental bagi peserta didik baru.

Rapat juga menekankan pentingnya pengelolaan data siswa yang akurat, khususnya dalam proses PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru). Data siswa yang masuk harus benar-benar diverifikasi, terutama asal sekolah lulusan. Hal ini penting 

karena data dari PPDB menjadi pintu masuk ke sistem EMIS yang akan berpengaruh pada proses administrasi lainnya.

Selain itu, tahun ini ijazah akan dicetak sendiri oleh masing-masing madrasah, dan hanya dapat dilakukan jika nomor INSN sudah benar. Oleh karena itu, kepala madrasah diminta untuk selalu memantau data yang dikerjakan oleh operator, dan wali kelas juga harus memahami serta memverifikasi data siswa di kelasnya, tidak hanya sebatas mengisi nilai rapor.

Rapat ini menjadi pengingat bahwa akurasi data dan tata kelola pendidikan di madrasah harus dijaga dengan baik. Harapannya, melalui pembinaan seperti ini, madrasah dapat terus meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan mencetak lulusan yang berintegritas serta siap bersaing secara positif di tengah masyarakat.