Tanjung (Kemenag Tabalong) – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan, Dr. H. Muhammad Tambrin, M.M.Pd., mendorong Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) agar terus meningkatkan koordinasi dan peran aktif dalam menjaga harmoni lintas agama di tengah masyarakat. Hal ini disampaikannya saat memberikan arahan pada kegiatan Penguatan Moderasi Beragama bagi pengurus FKUB dan Ketua Rukun Tetangga (RT), yang digelar di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tabalong, Senin (02/06/25).
Kegiatan yang mengangkat tema “Berpaham Moderat, Umat Beragama Hidup dalam Kerukunan” ini turut dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Tabalong, H. Sahidul Bakhri, S.Ag., MA., Ketua FKUB Kabupaten Tabalong H. Akhmad Surkati, M.Si., tokoh lintas agama, serta para pengurus FKUB dari tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa binaan.
Dalam sambutannya, H. Sahidul Bakhri menyampaikan apresiasi atas kehadiran Kakanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Selatan di Bumi Saraba Kawa. Ia juga melaporkan bahwa peserta kegiatan terdiri dari berbagai elemen strategis dalam membangun kerukunan umat beragama.
“Kami menyampaikan selamat datang kepada Bapak Kakanwil. Hari ini hadir Ketua FKUB yang juga menjabat sebagai Kasi Bimas Islam Kemenag Tabalong, tokoh lintas agama, serta pengurus FKUB dari berbagai tingkatan. Momentum ini menjadi upaya kita memperkuat tali silaturahmi dalam mewujudkan Tabalong yang damai dan aman, sebagaimana yang diamanatkan oleh Presiden dan Menteri Agama,” ujarnya.
Sementara itu, Kakanwil dalam arahannya menekankan bahwa Tabalong memiliki kekuatan besar dalam keberagaman. Oleh karena itu, kondisi yang sudah kondusif harus terus dijaga melalui kerja sama semua pihak, khususnya para tokoh agama.
“Tabalong dihuni oleh masyarakat dari berbagai suku, etnis, dan latar belakang. Ini adalah kekuatan yang harus dijaga dengan menciptakan suasana yang harmonis dan aman. Apalagi, secara sosial ekonomi, masyarakat Tabalong termasuk stabil. Maka, yang perlu dirawat adalah semangat hidup berdampingan dalam damai,” jelasnya.
Dr. Muhammad Tambrin juga menyoroti peran strategis FKUB sebagai ruang komunikasi antarumat beragama. Ia menegaskan bahwa koordinasi yang baik antara pemuka agama sangat diperlukan agar potensi konflik dapat dicegah sejak dini.
“FKUB ini menghimpun seluruh agama—Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Maka koordinasi harus diperkuat. Kerukunan tidak bisa hadir sendiri, ia perlu dijaga dan dirawat bersama, dengan saling menghargai dan menghormati satu sama lain,” ujarnya.
Kakanwil juga menekankan pentingnya menghargai para tokoh agama dan ulama, termasuk dzuriyat Rasulullah atau para habaib. Ia mengingatkan agar tidak ada pihak yang mencoba menjauhkan masyarakat dari figur-figur yang menjadi panutan umat.
“Sebagai Kakanwil dan juga Ketua PWNU Kalsel, saya sangat menghormati para habaib. Jangan sampai ada oknum yang memecah belah dan menjauhkan masyarakat dari dzuriyat Rasulullah,” tegasnya.
Menutup arahannya, Tambrin mengajak seluruh peserta untuk terus memperkuat tiga pilar ukhuwah sebagai dasar kehidupan beragama: ukhuwah islamiyah (persaudaraan sesama muslim), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa), dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan sesama manusia). (Rep: Fahriah/ Ft:Mukhlis)