Loading...
CLOSE

Kamad: Keteladanan Guru dalam Berkarya adalah Modal Utama Mewujudkan Madrasah Visioner ​​​​​​​

Tanjung, (MIS Plus Ash Shiratal Mustaqim) — Kepala Madrasah MIS Plus Ash Shiratal Mustaqim, Mukhlis Abdi, M.Ed., memberikan apresiasi tinggi kepada salah satu guru, Ustadz Abdurrahman, yang telah menyusun karya tulis berupa rangkuman materi Fiqih Ibadah. Karya ini disusun sebagai bentuk pembekalan bagi siswa kelas 6 yang akan meninggalkan madrasah menuju jenjang pendidikan selanjutnya. Jum’at (13/06/2025)

Dalam sambutannya pada rapat koordinasi guru hari Jumat pagi, Kamad menyebut bahwa inisiatif ini adalah langkah strategis yang patut dicontoh oleh guru-guru lain. “Kami sangat menghargai dedikasi Ustadz Abdurrahman. Karya ini bukan hanya untuk kelas 6, tapi akan kita jadikan cikal bakal panduan pembelajaran fiqih ibadah di madrasah ke depan,” ujar Mukhlis.

Karya tulis tersebut berisi rangkuman praktis seputar tata cara bersuci, sholat, puasa, zakat, dan ibadah lainnya yang bersumber dari kitab-kitab fiqih klasik seperti Fathul Qarib, Taqrib, dan Safinatun Najah. Karya ini telah disesuaikan dengan kebutuhan pemahaman anak usia madrasah ibtidaiyah.

Rencananya, karya tulis ini akan segera diuji coba pada kelas 6 tahun pelajaran 2025/2026 mendatang, lalu dikembangkan menjadi bahan ajar tetap nantinya. Tim kurikulum akan menyesuaikan format dan isi agar lebih aplikatif dalam kegiatan belajar mengajar.

Sebagai penutup, Kamad kembali menekankan pentingnya inovasi dan kontribusi nyata dari para guru. “Madrasah ini bisa berkembang karena karya dan ketulusan guru-gurunya. Mari terus kita bangun budaya literasi dan dedikasi demi masa depan generasi Qur’ani,” pungkasnya.

 

Sementara Ustadz Abdurrahman menjelaskan bahwa latar belakang penyusunan karya ini berangkat dari kegelisahan akan kurangnya bahan ajar fiqih ibadah yang sistematis dan mudah dipahami anak-anak. “Karya ini adalah rangkuman dari kitab-kitab fiqih yang pernah saya pelajari di pondok pesantren. Kami coba kemas agar mudah dipahami dan diamalkan oleh siswa,” tuturnya.

Menurutnya, banyak siswa yang telah menyelesaikan pendidikan di madrasah, namun belum sepenuhnya memahami praktik ibadah dengan benar. "Oleh karena itu, pembekalan melalui ringkasan fiqih ini diharapkan menjadi bekal penting dalam kehidupan sehari-hari mereka," tuturnya.

Rep/Ft: Riduan