Loading...
CLOSE

Ikhtiar Lahir Batin, Kafilah Tabalong Lakukan Shalat Hajat

Banjar (Kemenag Tabalong) – Para pelatih dan peserta Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-36 tingkat Provinsi Kalsel asal Kabupaten Tabalong menggelar shalat hajat dan melantunkan shalawat usai shalat maghrib berjamaah di lokasi pemondokan kafilah.

Ibadah tersebut dilakukan sebagai ikhtiar spiritual untuk memohon kelancaran, kekuatan lahir batin, serta hasil terbaik dalam ajang bergengsi tersebut. Kegiatan shalat hajat digelar secara sederhana namun khidmat, dipimpin oleh salah satu ustaz pendamping. Usai shalat, para peserta bersama-sama memanjatkan doa dan zikir, memohon perlindungan dan ridha Allah SWT.

Ka.Kankemenag Tabalong, H Sahidul Bakhri sekaligus Ketua I LPTQ Tabalong menyebutkan kegiatan shalat hajat ini menjadi tradisi yang senantiasa dilestarikan oleh Kafilah Tabalong setiap mengikuti MTQ, sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT dan memohon keberkahan atas segala usaha yang telah ditempuh dalam mempersiapkan diri.

“Shalat hajat dilakukan sejak hari pertama dan akan dilakukan hingga seluruh peserta tampil disetiap cabang lomba. Upaya ini sekaligus untuk membangun ketenangan jiwa menjelang tampil di hadapan dewan hakim,” tuturnya, Senin (23/06/25)

Ia menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap ikhtiar rohani yang dilakukan para peserta dan pelatih. “Kekuatan spiritual merupakan kunci utama dalam meraih keberhasilan yang hakiki,”ucapnya.

“Shalat hajat dilanjutkan dengan lantunan shalawat nariyah dan doa adalah bentuk ikhtiar untuk mengetuk jalur langit. Setelah berusaha secara maksimal melalui latihan dan pembinaan yang intensif, kini saatnya kita serahkan hasilnya kepada Allah SWT. Kami berharap dari lantunan doa yang dipanjatkan, Allah memberikan kelancaran, kesehatan, dan hasil terbaik bagi seluruh anggota kafilah Tabalong,” ujar H. Sahidul Bakhri.

Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan dalam MTQ bukan semata dinilai dari medali atau juara yang diraih, melainkan juga dari seberapa besar nilai-nilai Qur’ani tertanam dalam hati setiap peserta, pelatih, maupun pendamping.

“MTQ adalah sarana syiar dan pendidikan karakter Qur’ani. Maka dari itu, apapun hasil akhirnya nanti, kami ingin seluruh peserta bisa pulang membawa semangat dan akhlak Qur’ani dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya. (Rep:Sry/Ft:Mukhlis)