MIS Plus Ash Shiratal Mustaqim - MIS Plus Ash Shiratal Mustaqim memperingati Hari Pramuka ke-64 dengan menggelar upacara bersama SDN 1 Tanjung di halaman madrasah, Kamis (14/8/25). Kegiatan ini menjadi momentum penguatan karakter, kebersamaan, dan nilai kebangsaan bagi para siswa. Kepala Madrasah MIS Plus Ash Shiratal Mustaqim, Mukhlis Abdi, M.Ed., bertindak sebagai Pembina Upacara.
Pada pembukaan, Mukhlis memimpin instruksi “Tepuk Pramuka” untuk membangkitkan semangat seluruh peserta. Dalam amanatnya, ia mengingatkan sejarah Gerakan Pramuka yang berdiri pada 1961 dan menekankan pentingnya mengamalkan Dasa Darma sebagai pedoman perilaku yang sarat nilai karakter positif.
Mengangkat tema “Berkarya Berkarakter Menuju Indonesia Emas”, Mukhlis menyampaikan bahwa dalam 20 tahun mendatang, para siswa akan menjadi generasi penerus yang memimpin Indonesia. “Syaratnya, kalian harus punya karakter tangguh, mandiri, dan berani,” ujarnya.
Menurutnya, pramuka sejati adalah yang berilmu, berdiri tegak dengan pandangan jauh ke depan, dan dihormati karena kualitas diri, bukan semata-mata karena penampilan fisik.
Ia menegaskan bahwa orang yang tidak menghargai dirinya sendiri tidak akan dihargai orang lain, meskipun memiliki kedudukan atau fisik yang besar. Mukhlis mengibaratkan, pemimpin tanpa karakter bagaikan “tembaga” yang mudah dibentuk oleh pihak luar, sedangkan pemimpin berkarakter bagaikan “emas” yang tetap bernilai meski berada di lumpur.
“Oleh karena itu, kami mengajak para siswa untuk menjadi manusia yang tangguh, kuat, mandiri, dan berkarakter Islami, selaras dengan salah satu Dasa Darma, yakni bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,” terangnya.
Mukhlis juga menyoroti tantangan era globalisasi yang ditandai derasnya arus informasi. Saat ini, bahkan anak berusia dua tahun dapat mengoperasikan gadget tanpa bisa membaca.
“Yang menjadi masalah adalah di usia kalian sekarang, banyak yang belum mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Akibatnya, mudah terjerumus pada perilaku yang menyimpang dari nilai-nilai Islam,” tegasnya.
Mukhlis menambahkan bahwa perkembangan teknologi seharusnya menjadi sarana untuk memperkaya wawasan dan meningkatkan prestasi, bukan sebaliknya. Generasi muda diharapkan mampu memfilter informasi dan menggunakan teknologi secara bijak agar tidak keluar dari prinsip-prinsip moral dan ajaran agama.
Mengakhiri amanatnya, Mukhlis berharap seluruh siswa dan siswi mampu menjadi pribadi mandiri, dapat membedakan antara yang hak dan batil, serta siap menjadi pemimpin yang hebat demi mewujudkan cita-cita Indonesia Emas.
Rep/Ft: Riduan