Tanjung ( MTsN 10 Tabalong) – Komitmen MTsN 10 Tabalong dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan ramah anak kembali ditegaskan. Hal ini terlihat dari respons cepat madrasah dalam menangani kasus dugaan perundungan yang terjadi di kalangan siswa. Jumat (01/08/2025) di Ruang Tata Usaha.
Peristiwa yang mencuat tersebut langsung mendapat perhatian serius dari pihak madrasah. Tanpa menunda, Irham Fikri, S.Pd.I, selaku Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan, segera memimpin proses klarifikasi dan pembinaan intensif terhadap siswa-siswa yang diduga terlibat, “Tata tertib di madrasah kami tidak dibuat untuk menghukum semata, melainkan untuk mendidik dan membimbing,” jelas Irham Fikri. “Ketika terjadi pelanggaran serius seperti perundungan, kami wajib hadir sebagai pembimbing utama, bukan hanya sebagai pemberi sanksi,” ucapnya.
Proses pembinaan ini dilakukan secara bertahap, dengan mengedepankan pendekatan dialogis dan edukatif. Pihak madrasah tidak hanya memberikan teguran kepada para pelaku, tetapi juga berupaya keras membangun kesadaran kolektif bahwa tindakan sekecil apa pun yang awalnya dianggap bercanda, bisa memiliki dampak emosional yang besar dan menyakitkan bagi korban.
Rizqa Rahmanida, S.S.T.Ars, Staf Tata Usaha yang turut terlibat aktif dalam pendampingan, menyampaikan pentingnya pendekatan empati, khususnya kepada siswi, “Kami masih sering mendapati siswa terutama yang baru masuk—yang belum sepenuhnya memahami batas tipis antara bercanda dan tindakan yang bisa menyakiti perasaan orang lain. Oleh karena itu, kami terus-menerus menekankan pentingnya rasa hormat, toleransi, dan saling menjaga perasaan teman.” ujarnya
Sementara itu, Destia Afika, siswi kelas VII-A yang sempat terlibat dalam kasus ini, dengan jujur menyampaikan penyesalan mendalamnya sekaligus tekad kuat untuk memperbaiki diri, “Saya ikut-ikutan teman tanpa benar-benar tahu kalau tindakan saya itu bisa menyakiti perasaan orang lain, Saya sudah meminta maaf, dan saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi di masa depan.” tuturnya usai sesi pembinaan.
Pihak madrasah dengan tegas menyatakan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan untuk belajar dari kesalahan dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Pembinaan komprehensif semacam ini bukan hanya bertujuan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, tetapi juga untuk membentuk karakter positif dan membangun budaya madrasah yang benar-benar aman, peduli, dan penuh empati bagi seluruh warganya.
Langkah cepat dan pendekatan holistik ini menjadi bagian krusial dari komitmen MTsN 10 Tabalong sebagai madrasah ramah anak. Madrasah ini secara konsisten mengedepankan upaya pencegahan perundungan, menanamkan nilai-nilai akhlak mulia, dan memberikan perlindungan penuh bagi setiap peserta didiknya.
Rep/Ft: Humas