Loading...
CLOSE

Ajak Guru Berbenah, Kamad : Jadikan Evaluasi Sebagai Bahan Introspeksi dan Inovasi ​​​​​​​

Tanjung ((MIS Plus Ash Shiratal Mustaqim )– Kepala Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Plus Ash Shiratal Mustaqim, Mukhlis Abdi, M.Ed., menyampaikan evaluasi menyeluruh atas proses pembelajaran semester genap tahun pelajaran 2024/2025 kepada seluruh wali kelas dalam rapat koordinasi yang digelar pada Rabu, (11/06/2025) di ruang guru Madrasah.

Dalam arahannya, Kamad menekankan pentingnya refleksi dan perbaikan berkelanjutan dalam sistem pembelajaran, baik dari sisi perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi hasil belajar. Ia menggarisbawahi bahwa keberhasilan akademik siswa tidak dapat dipisahkan dari peran aktif para wali kelas sebagai ujung tombak di lapangan.

"Semester ini memberikan banyak pelajaran, baik dari sisi pencapaian siswa maupun tantangan yang kita hadapi bersama. Kita harus menjadikan evaluasi ini sebagai titik tolak untuk memperbaiki strategi pembelajaran di semester berikutnya," ujar Mukhlis.

Beliau juga mengapresiasi kerja keras para wali kelas dalam mendampingi siswa, menyusun perangkat ajar, dan melakukan asesmen secara berkelanjutan. Namun demikian, ia juga menyoroti perlunya peningkatan dalam hal manajemen waktu pembelajaran, diferensiasi tugas, serta penguatan karakter melalui pembiasaan harian.

Data hasil evaluasi yang dipaparkan menunjukkan adanya peningkatan capaian kompetensi dasar pada sebagian besar mata pelajaran, khususnya di kelas I hingga III. Namun, Mukhlis menekankan bahwa aspek literasi dan numerasi dasar di kelas atas masih perlu penguatan. “Kita tidak boleh terlena dengan angka. Kita harus pastikan bahwa setiap siswa benar-benar memahami, bukan sekadar menghafal,” tegasnya.

Mukhlis juga mengajak para wali kelas untuk lebih aktif menggunakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam setiap pelajaran, dan menjalin komunikasi efektif dengan orang tua siswa. “Madrasah kita punya misi yang mulia, yaitu membentuk insan yang cerdas dan berakhlak. Itu tidak bisa dicapai tanpa kolaborasi semua pihak,” tambahnya.

Dalam sesi diskusi, beberapa wali kelas menyampaikan kendala yang dihadapi, seperti keterbatasan waktu untuk asesmen individual, perbedaan kemampuan belajar siswa dalam satu kelas, serta kurangnya dukungan perangkat digital. Mukhlis merespons dengan menawarkan pelatihan lanjutan dan strategi pemetaan kelas yang lebih adaptif.

Sebagai penutup, Kamad menyampaikan harapan agar seluruh guru, khususnya wali kelas, dapat menjadikan evaluasi ini sebagai bahan introspeksi dan inovasi. “Semester depan adalah kesempatan baru. Mari kita songsong dengan semangat dan strategi yang lebih matang, demi kemajuan anak-anak kita,” tutup Mukhlis.

Rep/Ft: Riduan